Dalam beberapa dekade terakhir, dunia telah menghadapi krisis lingkungan yang semakin memburuk dan kompleks. Antara perubahan iklim, kehilangan keanekaragaman hayati, dan pencemaran lingkungan, para ahli menyebut isu-isu ini sebagai “Triple Planetary Crisis” atau krisis planet tiga kali lipat. Tulisan ini akan membahas apa yang dimaksud dengan istilah tersebut, bagaimana dampaknya terhadap planet kita, dan langkah-langkah apa yang mungkin dapat diambil untuk mengatasi tantangan ini.
Apa Itu Triple Planetary Crisis?
Triple Planetary Crisis merujuk pada tiga tantangan lingkungan global yang saling terkait dan berdampak besar pada planet kita, Ketiga masalah tersebut adalah:
- Perubahan Iklim perubahan jangka panjang dalam suhu dan pola cuaca di Bumi. Ini sebagian besar disebabkan oleh peningkatan emisi gas rumah kaca akibat aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil batu bara, deforestasi yang mengurangi kapasitas bumi menyerap CO2, dan praktik pertanian intensif yang menghasilkan emisi gas rumah kaca. Dampak dari perubahan iklim mencakup:
- Peningkatan Suhu Global: Suhu rata-rata Bumi meningkat, yang menyebabkan cuaca ekstrem seperti gelombang panas, banjir, dan badai.
- Kenaikan Permukaan Laut: Es di kutub mencair, menyebabkan kenaikan permukaan laut yang mengancam daerah pesisir.
- Perubahan Pola Curah Hujan: Ini dapat menyebabkan kekeringan di beberapa daerah dan banjir di daerah lain.
- Kehilangan Keanekaragaman Hayati merujuk pada penurunan jumlah spesies dan keragaman genetik di ekosistem. Penyebab utama kehilangan ini meliputi:
- Penghancuran Habitat: Aktivitas manusia seperti urbanisasi, pertanian, dan penebangan hutan yang mengurangi habitat alami.
- Perburuan dan Penangkapan Berlebihan: Banyak spesies terancam punah akibat perburuan liar dan penangkapan ikan yang tidak memikirkan keberlanjutan populasi.
- Perubahan Iklim: Perubahan iklim juga mempengaruhi habitat alami dan spesies yang bergantung padanya.
Kehilangan keanekaragaman hayati dapat mengganggu ekosistem dan mengurangi kemampuan mereka untuk menyediakan daya dukung penting seperti penyediaan makanan, air bersih, dan pengendalian penyakit.
- Pencemaran Lingkungan: Polusi udara, air, dan tanah dari limbah industri, plastik, dan bahan berbahaya lainnya menciptakan risiko kesehatan baik bagi manusia maupun makhluk hidup lainnya, serta merusak sumber daya alam secara keseluruhan. Polusi mencakup berbagai bentuk pencemaran lingkungan yang dapat merusak kesehatan manusia dan ekosistem diantaranya:
- Polusi Udara: Emisi dari kendaraan, industri, dan pembakaran bahan bakar menyebabkan masalah kesehatan serius seperti asma dan penyakit paru-paru.
- Polusi Air: Limbah industri, pestisida, dan plastik mencemari sumber air, mengancam kehidupan akuatik dan kesehatan manusia.
- Polusi Tanah: Penggunaan bahan kimia berbahaya dalam pertanian dapat merusak tanah dan mempengaruhi tanaman serta hewan.
Dampak dari Triple Planetary Crisis
Ketiga krisis ini saling terkait dan dapat memperburuk satu sama lain. Misalnya, perubahan iklim dapat mempercepat kehilangan keanekaragaman hayati, sementara polusi dapat memperburuk dampak kesehatan dari perubahan iklim. Dampaknya tidak hanya dirasakan oleh lingkungan tetapi juga oleh masyarakat global misalnya:
- Kesehatan Manusia: Polusi udara dan air telah terbukti menyebabkan berbagai penyakit, termasuk kanker dan gangguan pernapasan, serta meningkatkan angka kematian di seluruh dunia. Menurut WHO, Polusi udara (luar ruangan) diperkirakan telah menyebabkan 4,2 juta kematian dini di seluruh dunia pada tahun 2019 dan Sekitar 89% dari kematian dini tersebut terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, dan jumlah terbesar terjadi di Wilayah Asia Tenggara dan Pasifik Barat.
- Ekonomi Global: Krisis lingkungan dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan, baik melalui biaya pemulihan bencana alam yang lebih tinggi maupun hilangnya potensi ekonomi dari sektor-sektor yang bergantung pada keanekaragaman hayati.
- Keadilan Sosial: Komunitas yang paling rentan sering kali menjadi yang paling terdampak oleh perubahan iklim dan pencemaran lingkungan. Hal ini memperburuk ketidaksetaraan sosial dan ekonomi di banyak negara.
Meskipun tantangan ini sangat besar, ada upaya-upaya yang dapat diambil untuk mencoba memitigasi dampak dari triple planetary crisis yakni Mendorong kebijakan dan investasi yang mendukung transportasi yang lebih bersih, rumah hemat energi, pembangkit listrik, industri, dan pengelolaan limbah kota yang lebih baik akan mengurangi sumber utama polusi udara luar ruangan. Akses terhadap energi rumah tangga yang bersih juga akan sangat mengurangi polusi udara sekitar di beberapa wilayah. Yang terpenting juga meningkatkan pengetahuan publik tentang isu-isu lingkungan dan memperkuat aksi kolektif di tingkat komunitas untuk menghadapi tantangan ini bersama-sama.
Triple planetary crisis adalah tantangan besar yang memerlukan perhatian dan tindakan segera dari masyarakat global. Dengan memahami isu-isu ini secara holistik dan melibatkan semua pihak dalam menciptakan solusi yang berkelanjutan, kita dapat bekerja sama mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga bumi kita tetap sehat dan berkelanjutan.
Sumber:
- IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change). (2023). "Climate Change 2023: Impacts, Adaptation, and Vulnerability."
- WWF (World Wildlife Fund). (2022). "Living Planet Report 2022."
- UNEP (United Nations Environment Programme). (2021). "Global Environment Outlook 6."
- https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/ambient-(outdoor)-air-quality-and-health