Indonesia Setujui Pembentukan Badan Permanen Masyarakat Adat dan Komunitas Lokal di CBD (COP-16)

November 2024

Pada penutupan Konvensi Keanekaragaman Hayati (CBD) COP-16 di Cali, Kolombia, Jumat (1/11/2024) waktu setempat, Indonesia mengambil langkah mendukung pembentukan lembaga permanen baru yang disebut dengan Subsidiary Body on Article 8j (SB8j).   

Setelah sempat menyatakan penolakan, Indonesia akhirnysa mengambil langkah progresif untuk turut mendukung pembentukan Subsidiary Body on Article 8j (SB8j). SB8j adalah badan permanen baru yang dibentuk di bawah Konvensi Keanekaragaman Hayati (CBD). Lembaga ini lahir dari negosiasi alot selama konvensi berlangsung yang bertujuan memandu implementasi Pasal 8j dalam Kunming-Montreal Global Biodiversity Framework (KM-GBF). SB8j yang dibentuk khusus berfokus pada Pasal 8j yang berkaitan dengan pengetahuan, inovasi, dan praktik tradisional masyarakat adat dan komunitas lokal (IPLC) yang relevan dengan konservasi dan pemanfaatan berkelanjutan keanekaragaman hayati.  

Pasal 8j sendiri menekankan pentingnya penghormatan, perlindungan, dan pengakuan terhadap pengetahuan, inovasi, dan praktik tradisional masyarakat adat dan komunitas lokal (IPLC) yang relevan dengan konservasi dan penggunaan keanekaragaman hayati secara berkelanjutan. SB8j diharapkan dapat memfasilitasi pencapaian target-target KM-GBF dengan memastikan pelibatan penuh dan penghormatan terhadap hak-hak IPLC.  

SB8j memiliki mandat untuk memberikan panduan, dukungan, dan rekomendasi kepada para pihak CBD dalam menghormati, melindungi, dan mempertahankan pengetahuan tradisional IPLC. Selain itu, SB8j juga berperan dalam meningkatkan kapasitas IPLC dan mempromosikan pertukaran informasi serta kerja sama antara para pihak.  

Pembentukan SB8j merupakan langkah penting dalam mengakui kontribusi krusial IPLC dalam konservasi keanekaragaman hayati dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Dengan adanya SB8j, diharapkan tercipta mekanisme yang lebih efektif dan adil dalam melindungi hak-hak IPLC serta memastikan pelibatan mereka dalam pengelolaan keanekaragaman hayati.