Baseline Sosial dan Ekonomi - Desa Telaga

May 2023

Desa Telaga terletak di tepi Sungai Katingan yang masuk dalam wilayah administrasi Kecamatan Kamipang, Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah. Akses menuju Desa Telaga hanya dapat ditempuh dengan menggunakan taksi air atau angkutan klotok. Akses menuju Desa Telaga dimulai dari Palangkaraya dengan menggunakan mobil menuju pelabuhan di Kereng Pakahi, Desa Jahanjang selama 3 jam 30 menit, kemudian dari pelabuhan menuju Desa Telaga menggunakan klotok dengan durasi waktu 1 jam 30 menit.

Jumlah penduduk Desa Telaga pada tahun 2022 sebanyak 1558 jiwa, dengan jumlah laki-laki sebanyak 819 jiwa dan perempuan sebanyak 739 jiwa (436 KK). Mayoritas penduduk Desa Telaga pada umumnya berasal dari suku Dayak Ngaju (Dayak Katingan), sedangkan sisanya berasal dari suku Banjar dan suku Jawa.

Tingkat kesejahteraan masyarakat tahun 2022 diukur dengan metode Participatory Well-being Assessment (PWA) yang dilakukan melalui Focus Group Discussion (FGD). PWA melibatkan peran serta masyarakat dalam mengidentifikasi dan mengevaluasi kemungkinan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kebahagiaan dan kesejahteraan mereka. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa tingkat kesejahteraan di Desa Telaga terbagi menjadi tiga kategori, yaitu sugih (Baduit)-kaya sebanyak 31 KK; kelas menengah sebanyak 325 KK dan bermasalah (Jatoh Baduit). Sebanyak 80 KK masuk dalam kelompok miskin (rentan) yang tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup layak. Hasil PWA tahun 2022 juga menunjukkan bahwa mata pencaharian lain warga di Desa Telaga antara lain buruh dompeng (penambang emas ilegal), pedagang, pencari gaharu, petani walet, dan buruh pengamplas kayu. 

Berdasarkan dokumen Kependudukan Desa Telaga Tahun 2021, struktur penduduk berdasarkan mata pencaharian terdiri dari Pertanian sebesar 4,95%, Industri Pengolahan (ikan) sebesar 61,81%, Listrik, Gas, dan Air sebesar 1,03%, Konstruksi, dan Jasa Bangunan sebesar 1,37%, Perdagangan sebesar 1,72%, Transportasi dan Angkutan (klotok) sebesar 0,69% dan Jasa Lainnya sebesar 28,43%. Sebagian besar penduduk Desa Telaga terutama kaum perempuan bekerja sebagai nelayan, pedagang, buruh harian lepas, dan guru. Kaum perempuan yang memimpin kegiatan ekonomi rumah tangga pada umumnya berasal dari suku Banjar dan Dayak Ngaju. Peran perempuan dalam kegiatan ekonomi menunjukkan bahwa laki-laki belum sepenuhnya mendominasi relasi gender. Meskipun dalam bidang politik, dalam hal pengambilan keputusan dan sosial budaya di ruang publik masih perlu dilihat lebih signifikan lagi.

Hutan di sekitar wilayah Desa Telaga sebagian besar merupakan hutan dengan berbagai bentuk pengelolaan, seperti hutan adat, hutan rakyat, dan hutan desa. Masyarakat Desa Telaga memanfaatkan hutan untuk memperoleh hasil hutan kayu seperti kayu meranti dan ramin, serta hasil hutan bukan kayu seperti kulit gemur, akar kelanis, rotan, dan gaharu.

Lembaga Pengelolaan Hutan Desa (LPHD) dibentuk pada tahun 2017 untuk mengelola Hutan Desa seluas ± 2.758 ha. Pengelolaan Telaga HD melalui LPHD mendapat dukungan dari beberapa pemangku kepentingan, antara lain dari CFES melalui program RaCP, PT. RMU melalui Program Patroli Karhutla dan Pemerintah Desa melalui dana desa.

Share: