Hutan Desa (HD) Telaga (± 2.758 ha) berada di dataran rendah dengan topografi landai (7-22 mdpl) dan memiliki kedudukan penting sebagai daerah tangkapan air Sungai Kelaru yang merupakan bagian dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Katingan. HD Telaga terdiri dari hutan rawa sekunder (2.032,96 ha) dan semak rawa (735.481 ha). Kondisi HD Telaga dapat dikategorikan baik berdasarkan keanekaragaman hayati. Hal ini diketahui melalui hasil survei keanekaragaman hayati oleh LPHD Telaga pada tanggal 22-28 Maret 2022.
Lanskap Hutan Desa Telaga Keanekaragaman hayati flora di HD Telaga dapat ditemukan sebanyak dua puluh enam (26) jenis di hutan rawa sekunder yang didominasi oleh jenis Tumih (Combretocarpus rotundatus), Gerunggang (Cratoxylum arborescens), dan Kelat (Syzygium spp). Sebagai perbandingan, delapan (8) jenis di hutan semak rawa didominasi oleh Tumih (Combretocarpus rotundatus). Jenis tumbuhan yang dominan berdasarkan jumlah jenisnya adalah suku Myrtaceae, sedangkan jenis tumbuhan yang dominan berdasarkan jumlah individu terbanyak adalah tumih (Combretocarpus rotundatus).
Keanekaragaman jenis flora yang terdapat di HD Telaga berjumlah 27 jenis, dan 1 jenis diantaranya termasuk dalam kawasan bernilai konservasi tinggi (NKT 1) yaitu tumbuhan karnivora yaitu kantong semar (Nepenthes ampullaria). Dua jenis tumbuhan tergolong dalam kategori terancam punah (EN) berdasarkan status IUCN, yaitu Meranti Kuning (Shorea teysmanniana) dan Alau (Dacrydium pectinatum).
Keanekaragaman hayati fauna di HD Telaga ditemukan 14 jenis mamalia, 77 jenis burung, dan delapan jenis herpetofauna. Dari jenis mamalia, delapan (8) diantaranya termasuk dalam kategori bernilai konservasi tinggi (NKT 1), dan dua jenis mamalia merupakan endemik, yaitu Owa Kalimantan dan Orangutan Kalimantan. Pada jenis burung, tujuh jenis termasuk dalam kategori NKT 1, yaitu Cica daun besar dan Parkit ekor panjang, dan dua jenis burung merupakan endemik, yaitu Rangkong Kambing Kalimantan dan Rangkong Batu Kalimantan.
Survei keanekaragaman hayati di Telaga HD dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, yang menilai kecukupan representasi data yang dikumpulkan di suatu kawasan tertentu. Survei keanekaragaman hayati juga didasarkan pada tujuan, pengumpulan data, prosedur analisis, dan interpretasi hasil serta laporan tertulis. Hasil survei dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan keputusan oleh LPHD Telaga dan pihak berwenang untuk mewujudkan tujuan perlindungan kawasan konservasi tinggi di Telaga HD.