Hutan Desa (HD) Rio Kemunyang, Desa Durian Rambun, Kecamatan Muara Siau, Kabupaten Merangin, Jambi mendapatkan Hak Pengelolaan Hutan Desa (HPHD) pada tanggal 7 Juli 2011 dengan SK Pencadangan Kementerian SK.361/Menhut-11/2011 dan Keputusan Gubernur Jambi No.82/Kep.Gub/BPMD-PPT.4/2013/31-Jul-13 dengan luas Hutan Produksi 4.484 hektar. Pengelolaan Hutan Desa Durian Rambun dilakukan oleh Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Desa Durian Rambun yang disebut LPHD Rio Kemunyang, yang melibatkan pemangku kepentingan dalam pengelolaan hutan desa. Hutan Desa Rio Kemunyang meliputi hutan lahan kering sekunder, berbatasan dengan Taman Nasional Kerinci Seblat yang merupakan habitat spesies dilindungi dan terancam punah, termasuk Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) dan Trenggiling Sunda (Manis javanica). Ada dua zona di hutan desa: (1) zona lindung (2.516 ha) di (2) zona rehabilitasi (1.968 ha).
Program Biodiversity Offset / Kompensasi Keanekaragaman Hayati PT. Medco Ratch Power Riau (MRPR) berjudul “Konservasi Berbasis Masyarakat di Hutan Desa Rio Kemunyang, Desa Durian Rambun”. Sasaran dari program kompensasi keanekaragaman hayati adalah mengembangkan hutan desa sebagai skema yang efektif dan berkelanjutan dalam meningkatkan konservasi keanekaragaman hayati (termasuk Trenggiling dan habitatnya) dan mata pencaharian masyarakat sekitar melalui:
Keluaran dari program ini adalah:
Community Forest Ecosystem Service (CFES) bersama Tim Fauna & Flora melakukan kegiatan “Sinkronisasi Program Hutan Desa Rio Kemunyang” pada tanggal 18-19 Juli 2023 di Desa Durian Rambun, Kec. Muara Siau, Kab. Merangin, Prov. Jambi. Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan sinkronisasi
Tekad kuat tim patroli LPHD Rio Kemunyang dalam melakukan patroli rutin untuk menjaga hutan. Dengan mengawasi perubahan tutupan hutan, kondisi pepohonan serta survey keanekaragaman hayati. Melalui penggunaan aplikasi SMART-patrol dan Camera Trap, mereka menjaga hutan dari perambahan dan perburuan ilegal,
Hutan merupakan aset berharga yang memberikan berbagai manfaat bagi kehidupan manusia dan lingkungan. Selain memiliki banyak manfaat, hutan juga menjadi sumber mata pencaharian bagi masyarakat yang tinggal disekitarnya. Namun, seringkali pengelolaan hutan masih menghadapi berbagai tantangan, seperti konflik antara kepentingan
CFES bersama perempuan-perempuan Desa Durian Rambun membangun harapan baru dalam industri produk lokal. Dengan tujuan pengembangan ekonomi, peningkatan kesejahteraan masyarakat, pemeliharaan lingkungan yang berkelanjutan, hingga pengarusutamaan gender. Melalui pengembangan program imbal jasa lingkungan, kegiatan konservasi dan kebutuhan ekonomi masyarakat desa
